), progress;} -->

Pesona An Nafii'

“Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain.” (HR. Bukhari Muslim) berprinsiplah dengan ABC, Ambil yang baik, Buang yang buruk, Ciptakan yang baru :)


Dalam keanggunan malam
Dan kerapuhan siang
Aku masih bertanya...
tentang cinta, megenai kasih
menyangkut rasa
sulit terbaca, tak mampu ku terka

Aku tetap mencoba...
Berlindung di balik gelap malam
mengintip semarak senyum bulan
namun makna itu semakin samar

Aku tetap mencoba...
Menilik di tegasnya siang
namun silau pesona mentari
semakin membuatku berhenti

Allah.....
rahasia ini semakin sulit ku temui
bahkan berucap tentangnya
ku masih mengeja
ku masih terbata
lalu.. bagaimana bisa ku jabarkan
sedang bayangnya saja
tak sanggup ku bingkaikan

Allah.....
teka teki ini semakin rumit
dan aku mulai letih
andai dapat aku menyerah sampai disini
tapi.. nyata bahwa kau takkan melepasku begitu saja

Allah.....
bila masih tersisa asa itu
maka, hujamkan di hati hamba
bahwa ianya adalah karunia terindah
disaat terindah, dengan jalan terindah
dari Sang Maha Indah

Cintaku....
aku disini tengah mengejar keindahan hatimu
berlari untuk menemukan titik setara
agar kelak siapnya diri karna padunya iman kita
bukankah begitu janji Rabb kita?


@gubuk hijau penuh cinta
Humairaa Ummu Zahra


Bismillahirrahmanirrahim....

tiba-tiba pengen nulis lagi ni :). tulisan kali ini mungkin temanya pertemanan atau persahabatan, hmmmmm persaudaraan aja deh biar luas.. hehe..
sehubungan dengan saya dan teman2 saya yang baru menjadi mahasiswa yg dikenal dengan MaBa alias Mahasiswa Baru (hallah... muter2 ya? hehe) pengen banget untuk kembali mengingatkan gimana sih mencari teman?, apalagi saya dan sahabat2 saya kini berpisah karena melanjutkan studi di tempat yang berbeda-beda. kemungkinan masing-masing dari kami untuk mendapatkan sahabat-sahabat baru sudah menjadi kepastian yang tak bisa di elakkan. nah, tinggal bagaimanakah kami memilih memilah orang yg seperti apa yang sebaiknya kami jadikan sahabat.

KITA DIKENAL KARENA TEMAN
kok bisa karena teman? naah.. jawabannya ada dua nih :
1. Coba deh kita liat seorang penulis yang hebat, pasti ia mempunyai partner untuk share dan saling berbagi wawasan, begitu juga dengan guru yang hebat pasti membutuhkan teman untuk berdiskusi, dan sama halnya dengan koki yang handal pasti sangat membutuhkan asisten yang berkualitas. Percaya deh, manusia itu tak pernah bisa menjadi hebat, populer dsb, tanpa adanya teman setia disampingnya, intinya janganlah sombong atas keistimewaan dan kelebihan pada diri kita sediri, karena teman dan lingkungan akan sangat mempengaruhi "sosok" kita. jadi pesan saya adalah: setiap kita berprestasi, hargailah teman2 yang mendukung kita mencapai prestasi tsb.

2. Memilih teman itu sama aja mempertaruhkan nama baik kita. Contoh ni, si A berteman ama maling, pasti kelak suatu saat ia akan dikenal dengan imbuhan "maling" dibelakang namanya. konsistensi kita dalam kebenaran juga akan sangat terganggu atau bahkan runtuh.
Ada pepatah Arab menyebutkan,
"Bila hendak bertanya tentang kepribadian seseorang, jangan tanyakan kepadanya secara langsung, tapi tanyakan siapa temannya. Karena seseorang, biasanya mengikut kepribadian temannya"
Pengaruh teman itu hebat, kadang tak semua orang merasakannya, tpi pengaruh itu pasti dan selalu ada dengan kapasitas yang bervariasi.
Rasulullah Bersabda,
"Dan perumpamaan teman yang baik, ibarat seorang penjual minyak wangi. kalaupun ia tidak memberikan minyak wanginya, setidaknya kita mendapatkn aromanya yang semerbak. Sementara perumpamaan teman yang jahat, tak ubahnya seperti pandai besi. kalaupun kita tidak terkena asap hitamnya, setidaknya kita akan mencium bau busuk dari tungkunya"(1)

oleh karena makanya sebab itu (hallah.. opo tho.. :D), bukan semata cara bergaul yang perlu ditelaah dan dicermati, tapi memilih lingkungan pergaulan, yang artinya juga memilih teman2 bergaul memiliki nilai yang tidak kalah besar.

SALING MEMBERI NASEHAT
Salah satu ciri teman yang baik itu selalu menasehati dan mengingatkan ketika temannya lalai dan salah. Dalam islam sendiri, prinsip menolong teman bukan berdasarkan permintaan dan keinginan hawa nafsu teman, tp keinginan untuk menunjukkan dan memberikan kebaikan, beramar ma'ruf nahi munkar, meskipun bertentangan dengan keinginan teman.
seorang bijak pernah berkata,
"Teman yang baik bukanlah teman yang selalu membenarkan perkataanmu, akan tetapi teman yang baik adalah teman yang selalu berkata benar kepadamu"

megikuti kemauan teman yang keliru dengan alasan solidaritas, atau berbasa-basi dengan mereka atas nama persahabatan, supaya mereka tidak lari dan meninggalkan kita, nah yang seperti ini mah bukan tuntunan islam. Seruan untuk berbuat demikian juga Allah firmankan dalam QS Al-maidah :2, pada kalimat "wa taaawanu alal birri wattaqwa walaa taawanu alal itsmi wal 'udwan."
yang artinya,
.....Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran........"

Dan tolong menolong disini, dapat diartikan juga menolong teman dari keburukan yaitu dengan mengingatkan teman kepada kebaikan dan nasihat menuju kebenaran.

SALING MENDOAKAN
Pernah dengar " Ad dua' silaahul mukminin?" yang artinya doa merupakan senjata kaum mukminin. Hindari perpecahan dengan doa dan kukuhkan persaudaraan dengan doa pula. Dengan saling mendoakan saudara kita insyaAllah ukhuwah yg kita bina akan selalu dalam kebaikan, keberkahan, dan keselamatan. Mendoakan kebaikan untuk saudara kita juga berarti menabung serta mendoakan kebaikan untuk kita sendiri lho.. because, sebab, dan karena Rasulullah pernah bersabda,
"Doa seorang Muslim kepada saudaranya tanpa sepengetahuannya itu dikabulkan. Ketika itu, di depannya ada Malaikat, jika ia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, Malaikat tersebut berkata ’Aamiin, dan engkau mendapatkan hal yang sama’"(2)

so, jangan lupa sisipkan doa untuk saudara2 kita di setiap doa kita ya ^_^

JADILAH SEPERTI LEBAH
Dengan siapapun kita berteman, jadilah seperti lebah. Ia akan memilih tetes madu terbaik, dari sari terbaik, dan akhirnya menghasilkan cairan madu terbaik. Pilihlah teman yang baik dan berikan apa saja yang terbaik, sehingga yang dihasilkan adalah pertemanan terbaik.
Jangan mengusik, bila tak ingin senantiasa terusik. Bila ingin hidup aman dan nyaman, berbuat baiklah kepada teman. Kalau kata orang-orang Cina dulu mah,
"Jangan pagari rumahmu dengan tembok, tapi pagarilah dengan mangkok."
Artinya, untuk mendapat teman yang baik, cukup berbuat baik pada orang sekitar dan teman. Mereka akan membalasnya dengan kebaikan pula. Tingginya pagar akan dapat dipanjat, sedangkan kebaikan justru akan dengan sendiri memagari pelakunya dari perilaku buruk oranglain terhadapnya. Yuk terus menebar kebaikan :)


Endnote :
(1) HR. Abu Dawud
(2) HR. Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad

@baiti jannati
Humairaa Ummu Zahra


Maaf...
ikhwan sepertimu memang sudah biasa
hampir dapat ku temui di setiap sudut kota
berfikir hanya sebatas logika
hampir selalu lupa entah sengaja
bahwa setiap detik peristiwa
ada hikmah dan campur tangan-Nya

Maaf...
bukan memandang rendah apalagi menghina
tapi ini semua agar kau kembali ke jalanNya
berhentilah menjadi hamba dunia
sadarilah bahwa semua ini fana
takkan kau dapati bahagia
bila hanya mengeluh dan menyalahkan masa
sedang usaha kadang tak kau barengi doa

Maaf...
aku mencari imam bukan karena harta
dan bukan hanya bermodal cinta
ku butuh ia yang teguh pada agama
membangun setia, saling percaya dan cinta
diatas dien dan Lillahi ta'ala

Maaf...
bukan membandingkan kau dengan mereka
tp sadarlah kau yang tlah jauh dari jalanNya
5 waktu sering alpa
apalagi sekedar tuk berjamaah dimushalah
lalu bagaimana kelak kau mendidik mujahid wa mujahidah kita?

Maaf...
sekali lagi aku hanya mencari bahagia
bahagiaku lepas dari neraka
bahagiaku meraih surga
dan semua itu hanya angan belaka
bila ku tak pandai memilih nahkoda rumah tangga

Maaf...
biarkan ku melangkah dan terus maju
memperbaiki diri dan imanku
agar ku dapat melayani imamku
mendidik tentara juang agamaku
berbakti pada pintu-pintu surgaku
dan menjadi ummat yang membuat tersenyum Rasulku
serta hamba yang kelak dapat melihat Rabbku


@baiti jannati
Humairaa Ummu Zahra

wanita


Wanita…
Makhluk indah dengan sejuta pesona
Ayu engkau karena taat pd Pencipta
Jelita engkau karena minda
Cantik engkau karena santunnya
Anggun engkau karena budi bahasa

Wanita…
Tercipta engkau dari rusuk lelaki
Bukan dari kaki untuk dialasi
Bukan dari kepala untuk di junjung tinggi
Tapi dekat dengan bahu untuk dilindungi
Juga dekat dengan hati untuk dikasihi

Wanita…
Lebih mulia engkau dari kaum pria
Bahkan Rasul melebihkanmu dalam sebuah sabda
Tiga banding satu dengan lelaki
Karena jasamu antara hidup dan mati
Sebagai bukti agungnya engkau di Dien ini

Wanita…
Hidupkan generasimu dengan tarbiyah
Ciptakan insan Rabbani yang haus ilmu dan berkah
Siapkan mereka menjadi Mujahid dan Mujahidah
Didik mereka agar teguh menjadi Khalifah
Buktikanlah Kau benar-benar perhiasan dunia paling indah


@baiti jannati
Humairaa Ummu Zahra


Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya
-Khalifah Ali bin Abi Talib-

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.
-Khalifah Ali bin Abi Talib-

Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya.
-Khalifah Ali bin Abi Talib-

Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai bila-bilapun dia tidak akan menjadi orang yang berani.
-Khalifah Ali bin Abi Talib-

Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-

Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-

Perkataan sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi darinenek moyang.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-

Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-

ABU BAKAR :
1. Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu.
2. Semoga aku menjadi pohon yang ditebang kemudian digunakan.
3. Dia berkata kepada para sahabat,”Sesungguhnya aku telah mengatur urusan kamu, tetapi aku bukanlah org yg paling baik di kalangan kamu maka berilah pertolongan kepadaku. Kalau aku bertindak lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng maka betulkan aku!”

UMAR BIN KHATTAB :
1. Jika tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan perintahkan membawa seekor kambing, kemudian dipanggang untuk kami di depan pembakar roti.
2. Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.
3. Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad SAW di atas tanganku. Wahai Tuhanku, umurku telah lanjut dan kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan (matikan) aku untukMu bukan untuk manusia.

SAYIDINA ALI KARAMALLAHU WAJHAH :
1. Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan bagiku dan cukuplah bila aku bangga bahawa aku menjadi hamba bagiMu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka berilah aku taufik
sebagaimana yang Engkau cintai.
2. Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima?
3. Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya.
4. Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya.

UMAR BIN AZIZ :
1. Orang yang bertakwa itu dikekang.
2. Sesungguhnya syubhat itu pada yang halal.
3. Kemaafan yang utama itu adalah ketika berkuasa.

SUFFIAN AS THAURI :
1. Tidak ada ketaatan bagi kedua ibu-bapa pada perkara syubhat.
2. Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia.
3. Menuntut ilmu lebih utama daripada solat sunat.”

Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus meski hanya sedikit. (Muhammad SAW)

Akan kuberikan ilmu yang kumiliki kepada siapapun, asal mereka mau memanfaatkan ilmu yang telah kuberikan itu. (Imam Syafi’i)

Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu. Ia berkokok di waktu subuh, sedang kamu tetap lelap dalam tidur. (Lukman Hakim).

Apabila secara kebetulan kamu menjadi orang yang dekat dengan penguasa, maka berhati-hatilah kamu seolah-olah kamu sedang berdiri di atas pedang yang tajam sekali. (Imam Ghozali)

Aku tak suka memakai baju baru, hal itu kulakukan karena aku takut timbul iri hati tetangga-tetanggaku. (Abu Ayub as-Sakhtayani).

Allah telah memberikan petunjuk kepadaku sehinga aku bisa mengenali diriku sendiri dengan segala kelemahan dan kehinaanku. (Ali BinAbu Thalib).

Andaikata seseorang mau memikirkan kebesaran Allah, maka ia takkan sampai hati untuk melakukan perbuatan perbuatan dosa. (Bisyir)

Sifat rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan menerima kebenaran itu yang datangnya dari siapapun. (Fudlail bin Iyadl).

Dalam shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa mendo’akan guruku yang bernama Imam Syafi’i. Itu kulakukan karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat beliau. (Yahya bin Said al-Qathan).

Orang yang beramal tanpa didasari ilmu, maka amalnya akan sia-sia belaka, karena tidak diterima oleh Allah. (Ibnu Ruslan).

Fikiran merupakan sumber dari ilmu, sedang ilmu itu sendiri merupakan sumber amal. (Wahb).

Orang yang mengerti ilmu fikih berarti ia bisa makrifat kepada Allah dengan ilmunya menyebabkan ia kenal kepada-Nya. Bahkan dengan ilmunya ia bisa mengajar orang lain sampai pandai. (Syeikh Izzuddin bin Abdussalam).

Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari.(Imam Ghozali).

Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah. (Abul Hasan as-Sadzili).

Wahai Sayyidina Ali! Ketahuilah olehmu bahwa ada dua golongan yang celaka di hadapanmu. Pertama yaitu yang terlalu cinta kepadamu. Dan kedua yang terlalu benci kepadamu. (Nabi MUHAMMAD SAW).

Orang yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, dan meski terpeleset, ia akan tetap mendapatkan pegangan. (Abdullah bin Abbas).

Berfikir sesaat sungguh lebih mengesankan ketimbang mengerjakan shalat sepanjang malam. (Hasan Bashri).

Hal-hal yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain sebagai berikut: Banyak makan makanan yang rasanya masam, sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak makan sesuatu, serta sering melakukan hubungan seksual. (Imam Ghazali).

Barang siapa tidak mencintai untuk agama dan membenci untuk agama, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki agama. (Abu Abdilah al- Shdiq).

Berhati-hatilah dari berteman dengan : Ulama yang bersikap tak peduli, pecinta ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin-pemimpin yang lalai. (Sahl bin Abdullah).

Inginkan sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan menginginkan sesuatu sesuai dengan nafsu atau seleramu. (Lukman Hakim).

Bagi orang berilmu yang ingin meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, maka kuncinya hendakalah ia mengamalkan ilmunya kepada orang-orang. (Syaikh Abdul Qodir Jailani).

Merenungkan tentang nikmat Allah sungguh merupakan salah satu ibadah yang utama. (Umar bin Abdul Azis).

Teman yang tidak membabantu kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu siasia belaka. (Imam Syafií).

Lihatlah orang-orang yang dibawahmu dalam usrusan harta dunia, dan jangan sekali-kali melihat yang berada di atasmu, supaya kamu tidak meremehkan karunia Allah yang diberikan kepadamu. (Nabi MUHAMMAD SAW).

Sedikit makan, sedikit tidur, dan sedikit kesenangan merupakan ciri-ciri orang yang dicintai oleh Allah. (Abu Bakar bin Abdullah Al-Muzani).

Barang siapa senang menjadi pemimpin, maka ia tidak akan mendapat kemenagan untuk selama-lamanya. (Fudhail bin Iyadh).

Siapa yang pada hari ini hanya memikirkan dirinya sendiri maka pada esok iapun akan memikirkan dirinya saja. Lebih dari itu, siapa yang pada hari ini memikirkan Allah maka besok ia akan selalu memikirkan Allah pula. (Abu Sulaiman).

Bersikap sabar kepada kawan yang berbuat jelek kepadamu sungguh lebih baik dari pada mencacinya. mencaci lebih baik dari pada memutuskan talisilaturahmi. Dan memutuskan tali silaturahmi lebih baik dari pada bertengkar. (Seorang Ulama).

Allah tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat suatu paksaan, akan tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu iman. (Sahl Ibnu Abdullah).

Ketahuilah olehmu, sesungguhnya akal hanya merupakan sesuatu alat untuk mencapai segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan hamba atau manusia, bukan untuk mencapai Allah. (Ibnu Atha).

Jangan sekali-kali kamu menganggap remeh kebajikan meski kelihatannya tidak berharga, yaitu seperti ketika kamu menyambut temanmu dengan menampakkan wajah berseri-seri. (Nabi Muhammad SAW).

Jika seseorang mati dalam keadaan punya hutang, padahal orang itu mampu membayarnya ketika masih hidup di dunia, maka kebahagiaannya akan diambil dan diberikan kepadanya dosa orang yang di hutanginya, lalu ia dijebloskan ke neraka. Namun, jika memang tidak mampu membayarnya, maka hanya kebaikannya saja yang diambil, lalu diberikan kepada pihak yang dihutangi. sedang dosa si pemberi hutang tidak diberikan kepada orang yang berhutang. (Ibnu Abdusalam).

Jalan yang diajarkan syariát islam adalah jalan yang paling tepat dalam pengerjaan ibadah kepada Allah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah istiqomah dalam mengerjakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya. (Abdu Khodir jailani).

Hendaklah kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu. (Lukman Hakim).
Kebahagiaanku jika mati sebelum baligh lalu aku dimasukkan kedalam syurga, tidak sebahagia jika aku hidup sampai tua dalam keadaan mengenal Allah yaitu yang paling bertaqwa, rajin mengerjaklan ibadah serta menerima apa apa yang telah di berikan Allah kepadaku. (Ali bin Abu Tholib).

Jika Allah bersamamu, maka jangan takut kepada siapa saja, akan tetapi jika Allah sudah tidak lagi bersamamu, maka siapa lagi yang bisa diharapkan olehmu? (Hasan al Banna).

Barang siapa tidak peduli terhadap nasib agama, berarti ia tidak punya agama, barang siapa yang semangatnya tidak berkobar-kobar jika agama Islam ditimpa suatu bencana, maka Islam tidak butuh kepada mereka. (Imam al-Ghazali).

Ilmu menginginkan untuk diamalkan. Apabila orang mengamalkannya, maka ilmu itu tetap ada. Namun sebaliknya, jika tidak diamalkan, maka ilmu akan hilang dengan sendirinya. (Sufyan ats-Tsauri).

Ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah adalah ilmu yang paling baik. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).

Bekerjalah untuk keperluan makanmu. Sedang yang paling baik bagi kau yaitu bangun di tengah malam dan berpuasa di siang hari. (Ibrahim bin Adham).

Jalan apa saja yang ditempuh seseorang dalam mengerjakan ibadah adalah sesaat kecuali jalan yang ditempuh oleh Muhammad SAW. Dalam pada itu, siapapun yang tidak mengikuti petunjuk kitab suci Al-Qurán dan hadits nabi, maka janganlah ia mengikuti pendapatku. Hal itu karena pendapatku berasal dari Qurán –Hadits. (Imam al-Junaid).

Orang yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin rezekinya, maka ia akan mendapat laknat dari Allah. (Hasanal-Bashri).

Dzikir seperti halnya jiwa dari semua amal, sedang keutamaan dan kelebihan dzikir tidak bisa dibatasi. (AL-Qusyairi).

Orang-orang yang tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsunya, maka tidak akan mendapat pujian dari orang banyak. (Imam al-Ghazali).

Orang dermawan dekat kepada Allah, dekat pada rahmat-Nya, serta selamat dari siksa-Nya. Sedang orang kikir, jauh dari Allah, jauh dari rahmat-Nya dan dekat sekali kepada siksa-Nya. (Nabi Muhammad SAW).

Barang siapa tidak meghargai nikmat, maka nikmat itu akan diambil dalam keadaan ia tidak mengetahuinya. (Siriy Assaqathi).

Mengerjakan sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara’ berarti menuju jalan kebahagiaan baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Dan hendaklah kamu merasa takut jika kamu berpisah dengan orang-orang yang ahli di bidang agama. (Syaikh Abdul Qadir Jailani).

Saya merasa heran kepada orang-orang yang mengerjakan shalat subuh setelah matahari terbit. Lalu bagaimana mereka diberi rezeki. (Ulama Shalaf).

Para pembuat peti jenasah mengira bahwa tidak ada yang lebih busuk melebihi mayat orang-orang yang beriman. Bahkan diterangkan oleh Allah : Perut ulama jahat sungguh lebih busuk baunya dari itu. (Al-Auzaí).

Orang yang hanya sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan. (Imam Syafií).

Tanda tanda orang yang celaka antara lain: Bergairah dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan haram, menjauhi nasihat (Nabi MUHAMMAD SAW).

Manisnya akhirat mustahil diraih oleh orang-orang yang suka terkenal di mata manusia. (Bisyir).

Dengan pengalaman akan bertambah ilmu pengetahuannya, dengan berdzikir menyebabkan bertambah rasa cinta dan dengan berfikir akan menambah rasa taqwa kepada Allah. (Hatim).

Aku akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk selain Allah. (Imam al-Ghazali).

Berfikir merupakan cermin untuk melihat apa-apa yang baik dan yang buruk pada dirimu. (Fudhail).

Ketahuilah bahwa satu majelis ilmu bisa menghapus dosa 70 majelis yang tidak ada gunanya. (Atha’bin Yassar).

Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan kehinaan. (Imam Syafií).

Biasakan hatimu untuk bertafakur dan biasakan matamu dengan sering menangis. (AbuSulaiman ad-Darani).

Hidup didunia hanya merupakan tempat tinggal sementara untuk melanjutkan perjalanan nan jauh menuju keabadian. (Nabi MUHAMMAD SAW)

Setiap manusia hendaknya memperhatikan waktu dan sekaligus mengutamakannya. (Umar bin Utsman al-Maliky).

Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doá kepada Allah, tetapi disisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara’, maka jauhilah orang itu. (Abdul Qasim an-Nawwawi).

Kuakui bahwa dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar, sesungguhnya rahmat Allah lebih luas dan lebih besar dari dosa-dosaku. (Abu Nawas).

Jika kamu berhadapan dengan gurumu, sesungguhnya secara hakikat kamu sedang berhadapan dengan rasul. Sadar akan hal itu, maka hormatilah gurumu. (Sebagian Ulama).

Setiap kamu adalah pemimpin, yaitu : Pemimpin terhadap diri dan keluarganya, pemimpin terhadap masyarakat dan bangsanya.( Mousthafaal-Gholayaini).

Pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan umat, sedang pengkhianat yang paling keji yaitu pengkhianatan pemimpin. (Ali bin Abu Thalib).

Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsuya. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).

Siapa takut kepada Allah, maka tidak hidup marahnya, Siapa yang bertaqwa kepada-Nya, niscaya tidak mengerjakan sesukanya. (Umar bin Khathhab).

Ya Allah! Seandainya Engkau akan mengadili kelak pada hari kiamat, maka jangan Kau adili aku di dekat (Nabi Muhammad SAW)

karena aku merasa malu jika mengaku sebagai umatnya padahal hidupku penuh dengan perbuatan dosa. (Muhammad Iqbal).

Cintai dan sayangilah para fakir miskin, maka Allah akan menyayangimu. (Nabi MUHAMMAD SAW).

Hendaklah kamu menjauhi keramaian orang banyak atau berúzlah,. Katakan demikian, karena orang banyak bisa
menyebabkan kamu berpaling dari Allah serta mendorong kamu untuk berbuat dosa. (Sayyid Bakri al-Maliki).

Yang disebut orang sufi, yaitu orang yang hatinya bersih dan selalu mengingat Allah. (Basyar bin al-Harits).

Tidak ada suatu kebahagiaan bagi ornag-orang muslim setelah mereka memeluk Islam, seperti kebahagiaan mereka ketika itu. (Anas r.a.).

Telah kurangkum pendapat 70 orang shiddiqin. Mereka sebagaian besar berpendapat bahwa banyak minum bisa menyebabkan banyak tidur. (Ibrahim bin Khawwas).

Aku tidak pernah melihat orang yang berakal, melainkan kutemukan dia takut kepada mati dan merasa susah dengannya. (Hasan).

Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah. (Imam Syafií).

Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaanpun baginya di sis Allah. (Adh-Dhahhak).

Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan zuhud atau tidak cinta kepada dunia. (Nabi MUHAMMAD SAW).

Orang yang cinta kepada Allah akan minum dari gelas kecintaan dan bumi menjadi sempit baginya. Ya, dia mengenal Allah dengan penuh ma’rifat kepada-Nya, tenggelam di samudra rindu kepada-Nya dan merasa asyik bermunajat kepada-Nya. (Asy-Syubali).

Aku suka mendoákan saudara-saudaraku sebanyak 70 orang, dan nama-nama mereka kusebut satu persatu dalam panjatan doáku itu. (Abu Darba).

Setiap manusia mempunyai orang yang dicintai dan yang dibenci. Tapi bagimu, jika ada maka berkumpullah kamu dengan orang-orang yang bertaqwa. (Imam Syafií).

Orang orang terdahulu jika pergi kerumah gurunya, maka mereka senantiasa memberi sesuatu untuk minta berkah. Bahkan mereka selalu menyenandungkan doá seperti ini: wahai Allah!”Ampunilah semua kesalahan guruku terhadapku, dan jangan sekalai-kali engkau menghilangkan berkah ilmunya untukku. (Sebagaian Ulama).

Jika aku mandapat ampunan dari Allah, maka hal itu merupakan rahmat yang sangat besar dari-Nya. Tetapi, jika sebaliknya, maka aku tidak akan mampu berbuat apapun. (Abu Nawas).

Pangkal dari seluruh kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah. (Abu Sulaiman Addarani).
Orang yang ma’rifat kepada Allah, maka ia terikat dengan cintannya, hatinya bisa melihat dan amal ibadahnya selalu bertambah banyak kepada-Nya. (Dzinnun al-Mishry).

Siapa yang memenuhi hatinya dengan kewaspadaan dan keikhlasan, maka Allah akan menghiasi badannya sebagai pembela agama dan menjadikan hadits sebagai pedoman hidup.
Yang disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-sungguh apa-apa yang dibutuhkan oleh kamu dan membuang yang selain itu. (Aktssam bin Shaifi).

Orang yang terkaya yaitu orang yang menerima pembagian Allah dengan rasa senang. (Ali bin Husein).
Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu terletak di situ. (Musthafa al-Gholayani).

Ada dua hal tidak tertandingi kejelekannya, yaitu: Berbuat syirik dan membuat rugi umat Islam. Begitu pula, terdapat dua perkara yang tidak tertandingi kebaikannya, ialah : Beriman kepada Allah, serta memberi manfaat kepada umat Islam. (Kanjeng Nabi).

Pedagang yang berhati lemah takkan pernah untung ataupun rugi. Malah ia rugi. Ya, seseorang harus menyalakan api supaya memperoleh cahaya. (Jalaludin Rumi).

Aku membaca sebagian kitab kuno, yang kandungannya ialah : Bahwasannya sebagian hal yang dipercepat siksaannya dan tak dapat ditunda adalah amanat itu dikhianati , kebaikan ditutupi, keluarga diputuskan dan meninds manusia. (Kholid ar-Robaí).

Memerintah atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan lebih baik dari pada memerintah dan mengawasi sesuatu negeri. (Ibrahim bin Adham).

Ciri-ciri ulama akhirat antara lain: dia sangat berhati-hati dalam memberi fatwa, bahkan bersikeras untuk tidak bertaqwa sama sekali. Apabila ditanya oleh orang tentang segala sesuatu yang diketahui baik yang bersumber dari Al Qurán, hadits, ijma’dan kiyas, maka ia menjelaskan sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya, jika ia tidak mengetahui secara pasti, maka dengan jujur ia berkata : aku tidak tahu. (Imam al-Ghazali).

Hati-hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat didalamnya. Berapa banyak senda gurau anatara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian.
Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah taqwa, dan labanya adalah surga. (Aku Sulaiman ad-Darani).

Kehidupan seorang mukmin ibarat matahari, terbenam di suatu wilayah untuk terbit di wilayah lainnya. Dia selalu bersinar dan hidup serta tak pernah terbenam selamanya. (Muhammad Iqbal).

Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintah-Nya dan larikanlah dirimu dari larangan-Nya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar. Untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang melawannya dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga. (Syeikh Abdul QadirJailani).

Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak ular. Kebajikan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak buaya. kebajikan yang dibalas dengan kebajikan adalah akhlak anjing. Kejahatan yang dibalas dengan kebajikan itulah akhlak manusia. (Nasirin).

Saya tidak bangga dengan keberhasilan yang tidak saya rencanakan sebagaimana saya tidak akan menyesal atas kegagalan yang terjadi di ujung usaha maksimal. (Harun Al Rasyid)

Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu akan berkurang jika dibelanjakan tetapi ilmu akan bertambah jika dibelanjakan. (Ali bin Abi Thalib ra)

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. (Ibnu Mas’ud)

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)

Memohonlah kepada Allah supaya memperbaiki hati dan niatmu, karena tidak ada sesuatu yang paling berat untuk kau obati selain keduanya. Ketika hatimu sedang menghadap (Allah) maka seketika mungkin untuk berpaling, maka ketika menghadap itulah engkau harus merampasnya supaya tidak berpaling. (Uwais al Qarni/ Bahjatul Majalis, Ibnu Abdil Barr)

Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya. (Malik bin Dinar/Hilyatul Auliyaa’)

Allah SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang penciptaan-Nya yang begitu menakjubkan, rumit, dan kompleks. Namun semua itu telah Allah SWT tundukan untuk kita. Ini sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah) untuk menundukan apa yang ada di langit dan di bumi. (MI)

Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah khasyah, Menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian. (Muadz bin Jabal ra)

Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah. (Syeikh Ibnu Athaillah As-Sakandar)

Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku. (Hasan Al-Basri)

Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus salih. (Anisya LM)

Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)

Ketahuilah bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang terluang, maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya dan jika engkau punya tugas selesaikanlah segera” (Hasan Al-Banna)

Dari Berbagai Sumber

Bismillahirrahmanirrahim….

“…..Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar :9)

Pentingnya ilmu

Kita semua pasti setuju bahwa sebuah bangunan yang tinggi megah pastilah memiliki pondasi yang sangat kuat, dan pastinya dibuat pula oleh orang yang ahli dalam bidangnya. Sama halnya dengan kehidupan manusia secara keseluruhan, manusia haruslah memiliki pondasi iman yang kuat serta ilmu yang benar-benar “benar” demi mewujudkan ‘amalan-amalan yang diterima’.

Ilmu merupakan syarat keabsahan perkataan dan perbuatan. Shahihnya amal karena shahihnya ilmu. Disamping, itu ilmu merupakan tempat tegaknya dalil. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diajarkan Rasullullah dan bisa juga ilmu yang bukan dari Rasullullah, yaitu ilmu-ilmu yang diluar masalah diniyah (agama), misalnya ilmu kedokteran, perdagangan dll.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pula mengatakan: “Risalah Nabi meliputi dua hal yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, sebagaimana terdapat dalam firman Allah:

“Dialah Allah yang telah mengutus rasul-Nya (dengan membawa) al Huda / petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (QS.at Taubah:33)

Al Huda pada ayat di atas ialah: ilmu yang bermanfaat sedangkan Dienul Haq ialah amal shalih yang terdiri dari ikhlas karena Allah dan mutaba’ah (ittiba’) kepada Rasulullah . Dengan ilmu inilah bakal tegak dienullah baik secara perkataan, perbuatan maupun keyakinan.

Mengapa harus berilmu dan beriman?

“…..niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.al Mujaadilah:11)

“...Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.”(QS.al Anfaal:4)

Bagaimana bila tidak berilmu?

“Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun.”(QS. ar Ruum : 29)

“ Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar."(QS.al Qashash:80)

Cerita saat qobla dzuhur di mushalah sekolah

Pada waktu dahulu kala, ada seorang budak yang tinggal bersama tuannya yang merupakan seorang dokter(tabib). Pada suatu hari sang budak pulang dari sebuah majelis ilmu dengan membawa sebuah ilmu/ayat yang terus menerus membekas hati dan pikirannya. Ayat itu adalah :

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. al an’aam: 160 )

Budak tersebut pulang dan langsung memasuki dapur untuk mempersiapkan makan malam, namun sang tabib datang dan menyuruh sang budak untuk membeli dua potong roti dari sisa uang terakhir yang diberikan sang tabib.

Sang budak pergi membeli pesanan tuannya tersebut, namun ketika hendak pulang ditengah jalan ia menemui sorang fakir miskin yang meminta makanan padanya, sang budak pun teringat akan surah Al-An’aam ;160, bahwa Allah akan membalas 10 kali lipat amalnya. Sang budak tanpa ragu-ragu memberikan kedua potong roti tersebut. Sesampainya dirumah sang tabib terheran, mengapa sang budak tak membawakan roti pesanannya, sang tabib bertanya mengapa demikian, kemudinan sang budak pun menjelaskan. Sontak sang tabibpun marah dan berkata “ kamu memang beriman, namun kamu TIDAK BERILMU”. Sang tabib pun pergi dengan kecewa karena tak ada yg dapat dimakan malam itu

Tak lama setelah itu, terdengar suara orang mengetuk pintu, ternyata orang tersebut adalah seorang tetangga yang mengantarkan 20 potong roti untuk sang tabib. Setelah orang tersebut pulang, sang tabibpun tersadar dan berkata pada sang budak “ maafkan aku, aku memang berilmu tapi aku TAK BERIMAN”.

Subhanallah…. Betapa Allah Sang Maha Menepati janji. Kisah diatas menunjukkan betapa pentingnya kedua hal tersebut untuk selalu disandingkan bersama.

. “Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”. (QS. al Baqarah : 169)

…katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."(QS. Thaahaa : 114)

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang beriman yang dianugrahkan ilmu oleh Allah.
Jazakumullahu khairan
Wassalamualaikum

@baiti jannati
Humairaa Ummu Zahra

Istilah table manner alias etiket makan, selama ini identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya Barat. Betulkah begitu?? Sebenarnya tidak demikian…. Setiap bangsa dan budaya memiliki gaya makan yang berbeda-beda

Paham etiket dimeja makan sebenarnya mempermudah kita dalam pergaulan. Dalam acara jamuan makan, tata cara makan menunjukkan seiapakah diri kita sebenarnya . etiket cara makan yang benar dan baik ini dimulai dari sebelum makan sampai sesudahnya. Semua ada aturan dan tata sopan santun saat beraksi di meja. Entah itu posisi duduk, cara memgang alat-alat makan, mengunyah makanan, mengambil hidangan penutup dan bahkan sampai mengusap mulut ketika selesai.

Akhi dan ukhty tau nggak? Dalam jamuan makan internasional dikenal 6 jenis istilah makan, lho. Yakni coffe morning yang diadakan pada pagi hari pukul 10.00-12.00, brunch alias breakfast lunch, diadakan antara waktu makan pagi hingga siang, diatas jam 09.00, lunch yang diadakan mulai pukul 11.30-17.00, teatime yang diadakan pukul 14.30-17.00, cocktail yang merupakan jamuan berdiri diadakan sebelum makan malam antara pukul 18.00-19.00 dan dinner sebagai jamuan makan yang diadakan pada pukul 19.00. haduuh.. makan kok banyak serinya… kayak sinetron..

Dan ternyata table manner setiap negara berbeda-beda, lho! Gaya table manner Amerika misalnya, kalo makan dengan menggunakan garpu, dan bila ingin menambah dengan makanan yang lain maka garpu, sendok dan pisaunya beda lagi. Beda banget klo di Hongkong atau Taiwan, mereka kebanyakan menggunakan sumpit. Nah, mereka sih klo nyomot lauk langsung aja pke sumpit yang sudah masuk mulut! Waduh… klo itu sih bagi budaya jawa ‘ora ilok’ atau bagi budaya sunda ‘pamali atuh!’


Table Manner ala Islam

Kita udah tahu table manner berdasarkan budaya beberapa negara, Nah, kira-kira table manner yang dianjurkan Islam seperti apa, yach? Lho, emangnya Islam punya table manner juga? Ya, Iyalah. Islam itu kan agama yang sempurna dan syumul (menyeluruh) yang nggak Cuma ngurusin masalah ibadah, tapi juga segala perilaku manusia diatur lho dalam Islam. Hal itu agar perilaku dan akhlak manusia terpuji, dan biar bisa ngebedain antara manusia dengan hewan. Nah, Lho!

Nggak neko-neko, tuh!
Table manner gaya Islam ternyata nggak neko-neko., tapi tetep ada adab-adabnya. Beberapa adabnya antara lain:

1. Dimulai dengan mencuci tangan terlebih dahulu (meskipun makannya pke sendok)

2. Jangan lupa doa sebelum makan, ucapkan “ Bismillahirrahmaanirrahiim”. Berdasarkan hadist Rasulullah Saw,. “Apabila salah seorang diantara kalian hendak makan, maka ucapkanlah:’Bismillah’. Dan jika ia lupa untuk mengucapkan Bismillah di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan ‘Bismillahi Awwalahu wa Akhirahu (dengan menyebut nama Allah di awal dan diakhirnya).” (HR. Abu Daud)

3. Ingat! Makan itu pakai tangan kanan. Karena Rasulullah mencontohkan demikian. Meskipun pake alat makan, seperti sendok dan garpu tp masukin ke mulutnya tetep pakai tangan kanan.

4. Kalau makannya pakai tangan, gunakan tiga jari saja untuk menyuap. Jangan lima jari alias mengepal. Ini berdasarkan hadist Rasulullah :”Sungguh Rasulullah saw. Makan dengan menggunakan tiga jari.”(HR. Muslim, Abu Daud)

5. Hendaknya menjilati jari jemari sebelum mencuci tangannya sebagaimana sabda Rasulullah :”Apabila salah seorang diantara kalian telah selesai makan maka janganlah ia mengusap tangannya hingga ia menjilatinya atau minta dijilati (oleh istrinya, anaknya).”(HR. Bukhari Muslim)

6. Apabila ada sesuatu dari makanan kita terjatuh, maka hendaknya dibersihkan bagian yang kotornya kemudian memakannya. Rasulullah bersabda:”apabila ada sesuap makanan dari salah seorang diantara kalian terjatuh, maka hendaklah dia membersihkan bagiannya yang kotor, kemudian memakannnya dan jangan meninggalkannya untuk setan.”(HR. Muslim, Abu Daud)

7. Hendaknya tidak meniup makanan yang masih panas dan tidak memakannya hingga menjadi lebih dingin. Hal ini berlaku pula pada minuman. Apabila hendak bernapas maka lakukanlah diluar gelas, dan ketika hendak minum hendaknya menjadikan tiga kali tegukan. Sebagaimana hadist dari Ibnu Abbas ra:”Nabi saw. Telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup didalamnya.”(HR. Tirmidzi)

8. Ketika dalam perjamuan, maka ambilah makanan yang terdekat dari tempat kita kecuali bila macamnya berbeda maka boleh mengambil yang jauh. Jangan bersusah payah mengambil makanan yang jauh dr jangkauan , meskipun kepengen banget, hal itu menunjukkan kita manusia yang serakah dan rakus. Maka bersyukurlah dengan makanan di dekat kita. Hadist Nabi.” Wahai anak muda, sebutkanlah nama Allah (Bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa-apa yang dekat denganmu”(HR. Bukhari dan Muslim)

9. jangan mengambil makanan banyak-banyak. Cukup dengan porsi kebutuhan tubuh kita. Jangan menzalimi tubuh kita dengan “kekenyangan”. Apabila ternyata makanan kita tidak habis, bisa jadi saudaranya setan. Maksudnya? Lha, ka nada ayat Allah yang artinya” Dan orang-orang yang mubadzir itu saudaranya setan”.

10. Jangan kekenyangan!. Berdasarkan sabda Rasulullah :”Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk daripada perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya(memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengen sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafasnya”(HR.Ahmad, Ibnu Majah)

11. Duduklah dengan nyaman, bila lesehan usahakan kaki kiri titekuk ke atas, dan kaki kanan seperti bersila. Kaki kiri ditekuk ke atas untuk menekan perut yang searah dengan posisi lambung. Hal ini agar napsu makan bisa direm. Jadi makannya tidak membabi buta. Tapi kalau makannya di kursi, ya jangan ditekuk ke atas, itu sih TER…LA…LU….!

12. hendaknya memulai makan dan minuman dalam suatu jamuan dengan mendahulukan (mempersilakan mengambil makanan terlebih dahulu) orang-orang yang lebih tua umurnya atau yang lebih memiliki derajat keutamaan.

13. ketika makan hendaklah tidak melihat teman yang lain agar tidak terkesan mengawasi.

14. hendaknya tidak melakukan sesuatu yang dalam pandangan manusia dianggap menjijikkan. Contohnya : meludah, mengupil, bersendawa, berdecap atau ngomong pas mulut lagi penuh makanan, kalo yang terakhir sih g menjijikkan tapi asli… nggak sopan!..

Nah, udah jelas kan?! Sebenernya table manner ala Islam itu sungguh sederhana, karena memang Islam tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Apabila dalam urusan makanan, Islam tidak menginginkan menjadi sebuah ritual yang sacral, namun tetap beretika yang memukau. Sederhana tapi tetap nersahaja. Selamat makan!...... (^_^)v

"Orang yang pintar adalah orang yang bermawas diri dan beramal untuk bekal setelah mati" (HR. Tirmidzi)

ma ana???

Foto Saya
Humairaa Ummu Zahra
Pekanbaru, Riau, Indonesia
Thalibul ilmi yang berusaha masuk kedalam golongan "fastabiqul Khairat"
Lihat profil lengkapku

ShoutMix chat widget

kalam

ketika matahari menyingsing
ku dengar kicauan burung membuka tabir pagi
dengan sejuta pesona dan keindahan alami
menyegarkan kehidupan dipagi hari

ku ucapkan pujian pada Ilahi
sang maha pencipta alam semesta ini
memberi anugrah dan nikmat-Nya tiada henti
sebagai wujud kasih sayang yang Dia beri

sungguh amat segar dan mewangi
semerbak bunga yang menyambutku disetiap pagi
segarnya embun dan hangatnya sentuhan sang mentari
membuatku bahagia melangkah menjalani hari

subhanallah
walhamdulillah
atas apa yang tlah Kau karuniakan
terimakasih ya Allah.
sungguh Kau maha pemberi tanpa meminta balasan
^_^

Subscribe to Feed

Followers...!!!

Radio Assunnah

iBlogger.web.id Aksesoris Blog by Moch. Iqbal Chahyadi


Powered By Blogger